Kecewa di Porprov, Pengcab PDBI Kutai Timur Boikot dan Mundur Dari Semua Kegiatan Pengprov Kaltim

oleh
Sarwono Hidayat Ketua Umum Pengurus Cabang Persatuan Drum Band Indonesia ( Pengcab PDBI) Kabupaten Kutai Timur Sarwono Hidayat bersama H. Wariady, H. Sugeng dan Rahmat di Berau (FOTO: ist)

BERAU – Pengurus Cabang Persatuan Drum Band Indonesia ( Pengcab PDBI) Kabupaten Kutai Timur menyatakan mundur dan memboikot semua kegiatan yang dilaksanakan Pengurus Provinsi Drum Band Indonesia (Pengprov PDBI ).Provinsi Kalimantan Timur

Melalui rilis Pengcab PDBI Kutai Timur diterima Redaksi liputankutim.co, Jumat pagi 2/12/2022 menyebutkan, PDBI Kutai Timur menarik diri dan akan boikot seluruh kegiatan Pengprov PDBI Kaltim

“Tolong tulis saja besar-besar. Saya ulangi tulis besar-besar bahwa, saya Sarwono Hidayat Ketua Umum dan H. H. Wariady , H.Sugeng dan seluruh Pengcab PDBI Kutim menyatakan menarik diri dari segala kegiatan – kegiatan yang dilaksanakan oleh oknum-oknum Pemprov PDBI Kaltim. Apapun bentuknya,apakah itu Kejurprov, Kejurnas dan apapun itu kami boikot”tegasnyadalam rilis elektronik

“Bahkan bukan hanya Pengcab PDBI Kutim tetapi ada beberapa Pengcab juga demikian”sebut Sarwono.
Sarwono menyatakan keinginan untuk menarik diri dan memboikot selurun kegiatan PDBI kaltim, karena kecewa atas apa yang kami alami di Pekan Olahraga Provinsi ( Porprov) di Berau.

Pada kesempatan ini juga kami menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Kutim, karena target kami 2 medali emas tidak tercapai, dan hanya merai 1 medali emas, 2 medali perak dan 1 medali perunggu.

“Harusnya kami sangat optimis kalau 2 medali emas tercapai. Namun karena kami dicurangi oleh oknum-oknum penilai lomba”tegas Sarwono didampingi ketua harian Bariadi, dan pengurus tim Rahmat dan H Sugeng

Secara materil menurut Sarwono kitta tidak kalah, secara fisik kami tidak kalah, tapi kami kalah oleh tim juri.
Sekali lagi kami dari PDBI Kutai Timur mohon maaf kepada seluruh masyarakat kutai timur. Karena kita kesini datang dengan niat dan dengan frinsip Fair Play dengan sportif, tetapi kita temukan adalah permainan yang luar biasa.

“Hal seperti nilah fair play dan sportivitas junjung tinggi itu nonsen.Jadi sekali lagi saya tegaskan, karena kami kecewa, makan kami menarik diri dan tidak bergabung dengan Pengprov PDBI kaltim yang ada sekarang ini ”kata Sarwono Hidayat yang juga Ketua Badan Narkotika Kabupaten ( BNK) Kabupaten Kutai Timur

Kalau atlit kami tidak impor, silahkan dicek, atlit-atlit kami lokal dan pelajar SMP Yayasan Pendidikan Prima Swarga Bara ( YPPSB).
“ Jadi mohon bisa dicek bahwa atlit-arlit kami lokal, atlit kami yakin adalah SMP YPPSB Sangatta, kami tidak ada impor dari mana-mana”jelas Opa panggilan Sarwono Hidayat

Kekecewaan juga disampaikan Manager PDNI H. Wariady yang juga Ketua YPPSB Sangatta PDBI Kutai Timur bersama dengan H.Sugeng dan Rahmat .Menurut Bariadi ada beberapa kegiatan penilaian yang tidak objektif.Pertama adalah, pada saat endure laki-laki 6000 meter, Drum Band Samarinda 1 atlit gugur didalam perjalanan yang secara hukum itu harus di diskualifikasi, namun faktanya dia masih juga mendapatkan medali perunggu.

“Dimana objektivitas penilaian tersebut” kata Bariadi bertanya

Kemudian Kedua adalah, pada saat LBB juga begitu, ada kesalahan- kesalahan yang dilakukan oleh Drum Samarinda Samarinda, namun juri dengan adilnya tidak mengangkat bendera merah atau membiarkan begitu saja.
“Sementara drum band dari Kutim, Berau dan Kukar diganjar dua kartu kedua bendera merah. Jadi dimana objektivitas dan sportivitas penilaian oleh PDBi Provinsi”kata Bariadi ( ADV)

No More Posts Available.

No more pages to load.